Assalamu alaikum .
Gimana kabar nya sobat? mudah-mudahan saja sehat wal afiyat,dan selalu ada dalam lindungan Allah subhana wata'ala amin ya robbal alamin...ok dilanjuat saja ya sobat to the point
“Barang siapa yang menuntut ilmu
tanpa bimbingan Syekh (Guru Mursyid) maka wajib setan Gurunya”
(Abu Yazid al-Bisthami).
tanpa bimbingan Syekh (Guru Mursyid) maka wajib setan Gurunya”
(Abu Yazid al-Bisthami).
Ucapan tokoh besar
sufi diatas di khususkan untuk yang berhubungan dengan kerohanian, mistik
dimana jika kita belajar tanpa ilmu maka setan akan mudah menyusup dalam setiap
ilmu yang kita pelajari. Tidak ada Guru menyebabkan tidak ada yang menegur,
membimbing dan mengarahkan agar kita agar tetap berada di jalan yang benar.
Betapa banyak orang
menerima ilmu gaib dari sumber-sumber yang tidak jelas, baik Guru maupun asal
ilmu. Ada orang menerima ilmu sakti dari mimpi, didatangi sosok yang mengaku
sebagai wali Allah kemudian diajarkan ilmu tertentu dan biasanya berupa
ayat-ayat yang harus diamalkan, kemudian dia menjadi sakti.
Kesaktian yang diperolehnya
tersebut kemudian dibungkus dengan ibadah-ibadah, penampilan yang shaleh, untuk
memikat banyak orang agar mau mengikuti jalannya yang keliru. Lebih parah lagi,
dia tidak menyadari kalau yang diamalkan itu berasal dari setan.
Ada juga orang yang
pengetahuan agamanya luas, karena ingin Nampak ‘keramat”, hebat dan disegani
orang, kemudian dia mencari ilmu gaib dari sumber-sumber yang dilarang oleh
agama. Bertapa di gunung atau menyendiri di pinggir laut sehingga kemudian dia
menjadi orang sakti mandraguna.
Setan sangat mudah
memperdaya manusia dengan menawarkan kehebatan-kehebatan karena sifat dasar
manusia ingin selalu hebat dan lebih dari yang lain. Setan membuat
jebakan-jebakan gaib yang diawalnya Nampak benar tapi akhirnya membawa kita
kepada kesesatan.
Manusia suka cepat,
instan, tidak perlu bersusah payah langsung ingin dapat hasil. Karena itu setan
menawarkan bukan yang instan juga, tidak perlu bersusah payah zikir di tarekat
tapi langsung menawarkan kepada makrifat. Makrifat yang instan itu perlu
dipertanyakan kebenarannya. Jangan anda silap, Iblis sebagai mantab malaikat
bukan hanya bisa keluar masuk surga tapi bahkan dia bisa mengcopy paste bentuk
surga dan kemudian menawarkan kepada manusia.
Ada yang memperoleh
kesaktian dari amalan-amalan ayat-ayat Al-Qur’an, seperti mengamalkan Ayat
Kursi dan lain-lain. Apakah kehebatan yang dia peroleh tersebut murni? Atau
kekuatan yang diperolehnya melalui setan?
Disinilah pentingnya
kita mempunyai Guru Pembimbing, yang sudah mencapai tahap Makrifatullah, seorang
Guru yang Arifbillah, sudah sangat berpengalaman melewati jalan kepada Tuhan
sehingga bisa memberikan kepada kita pentunjuk agar bisa selamat sampai ke
tujuan. Tidak cukup hanya dengan mambaca AL-Qur’an dan menghapal hadist serta
memiliki kecerdasan untuk bisa berkenalan dengan Allah SWT. Untuk membuktikan
bahwa Allah ada diperlukan dalil Aqli (Akal) dan Dalil Naqli (Ayat-ayat) akan
tetapi untuk bisa sampai kehadirat-Nya tidak cukup hanya dengan dalil, anda
memerlukan pembimbing rohani yang akan membimbing anda agar sampai
kehadirat-Nya.
Itulah sebabnya
kenapa orang yang hanya belajar dari bacaan akan memperoleh hasil berupa bacaan
pula. Sementara orang yang belajar dari seorang Guru yang Ahli akan memperoleh
hasil yang berwujud, sesuai dengan apa yang telah dijanjikan Allah di dalam
Al-Qur’an.
Jangankan ilmu
berkomunikasi dengan Allah, ilmu makrifatullah yang sangat halus dan tak
terhingga hebatnya, ilmu biasapun anda harus mempunyai Guru yang ahli. Anda
bisa mempelajari ilmu ekonomi dari bacaan akan tetapi anda tidak akan bisa
menjadi seorang sarjana ekonomi hanya dengan membaca. Anda memerlukan Guru
(Dosen) yang akan membimbing, menguji, sehingga anda diakui sebagai seorang
Sarjana.
Begitu juga dengan
ilmu kedokteran, anda bisa memperoleh ilmu-ilmu tentang kedokteran dengan cara
membaca buku-buku yang diajarkan di fakultas kedokteran, akan tetapi anda tidak
akan pernah bisa menjadi dokter atau diakui sebagai dokter jika anda tidak
mempunyai Guru (dosen) yang akan membimbing dan menguji anda. Kalau anda
memaksakan diri menjadi dokter (tanpa menuntut ilmu dari yang ahli) maka anda
akan menjadi dokter gadungan yang akan menyusahkan banyak orang.
Orang yang mengatakan
bisa makrifatullah (mengenal Allah) hanya dengan membaca saja dan kemudian
mengingkari posisi penting Guru Mursyid tidak lain karena kesombongannya
semata. Memang anda akan mengetahui banyak ilmu tentang ayat-ayat, dalil-dalil,
teori-teori akan tetapi anda tidak akan bisa memperoleh “rasa” bertuhan hanya
dengan sekedar membaca.
Guru Mursyid yang
akan membimbing anda adalah orang yang telah memperoleh pengakuan dari Guru
sebelumnya, dan Guru sebelumnya telah memperoleh juga pengakuan dari Guru
sebelumnya, secara sambung menyambung sampai kepada Rasulullah SAW.
Hakikatnya,
Rasulullah SAW lah atas izin Allah yang memberikan ijazah kepada Guru Mursyid
untuk mengajar para murid-muridnya diseluruh dunia agar bisa mengenal Allah
dengan sebenar kenal sebagaimana Rasulullah membimbing ummat di zaman ketika
Beliau masih hidup.
Terakhir, anda bisa
mengetahui tentang riwayat hidup Rasulullah SAW dengan membaca hadist-hadist
dan sejarah hidup Beliau yang banyak ditulis oleh para ahli, akan tetapi untuk
bisa berhampiran, akrab dan mesra dengan Rasulullah, rohani anda harus ada yang
menuntun berhampiran dengan rohani Rasulullah yang hidup disisi Allah, sehingga
setiap saat Rasul begitu dekat dengan anda, mengisi hidup anda dan selalu
dihati anda walaupun jarak antara kita dengan Rasulullah dipisah berabad-abad.
Wassalam